Mengamati
perubahan sikap partai oposisi dari sikap konfrontatif kembali ke pasif dan
korporatif selama perdebatan anggaran belanja Negara dan intervensi politik
Partai FRETILIN yang dibacakan sendiri oleh Sekretaris Jenderal – Sekjen
FRETILIN Marie Alktiri dalam sidang pleno pembahasan anggaran negara membuka
wacana politik baru di Timor-Leste.
Jika
mengamati dan membaca secara baik-baik sikap wakil rakyat dari partai oposisi
dan wakil rakyat dari partai CNRT yang pasrash terhadap sikap baik partai
oposisi yang bersikap mengalah dan mau berkerjasama dan tidak mengunakan jalur
konfrontatif, ini merupakan langkah awal dari kemenangan partai oposisi dalam
pertempuran di dalam parlemen nasional.
Kemenangan
tersebut telah diawali dengan voting suara mayoritas untuk menyetujui bersama
usulan partai oposisi untuk pembentukan Komisi Sementara bagi pembahasan
anggaran belanja Negara dimana segala sesuatu tentang pembahasan anggaran
belanja Negara harus dibahasa di dalam komisi sementara-yang diketuai oleh
partai oposisi sendiri. Oleh karena
‘konsensu politik’ tersebut dimata masyarakat umum biasa menilai sebagai
langkah suatu kerja sama yang baik antara generasi tua dalam membangun
stabilitas politik menuju pembangunan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Walaupun
masing-masing dari mereka kedua kepemimpinan partai politik tersebut memiliki
pandangan yang berbeda tentang konsep pembangunan Negara akan tetapi mereka
memiliki keinginan yang sama, komitmen yang sama untuk mengakhiri dengan
masa-masa kepemimpinan mereka dengan menyatukan pikiran mereka bagi pembangunan
Negara melalui suatu konsensus bersama di Parlemen.
Namun
dibalik semua itu kalau kita berpikir secara politik, setiap kepemimpinan
partai memiliki taktik dan strategi politik. Kedua pemimpin tersebut XANANA dan
MARIE ALKTIRI memiliki plataform politik yang berbeda. Hal tersebut dapat
dilihat dari sikap politik kepemimpinan partai oposisi ketika pemerintahan AMP
ketika Oposisi melakukan “walkout” pada pembahasan PEDN.
Pertarungan
dilapangan terbuka sangat sulit bagi kedua kepemimpinan untuk memenangkan
tujuan politik, akan tetapi kalau kita membaca secara baik-baik pertarungan
taktik dan strategi politik dari kedua
partai besar CNRT dan FRETILIN sekarang bagaimana memenangkan pertarungan
politik melalui segala proposal politik bagi perbaikan struktur anggaran
belanja negara dalam perdebatan ditingkat “komisi sementara” maupun di sidang
pleno.
Perubahan
sikap tersebut membuka pidato politik baru bagi politik kedua kepemimpinan
partai politik dan kepemimpinan bangsa dimasa-masa yang akan datang sebelum
berakhir nya kepemimpinan mereka. Disatu sisi dapat dikatakan membuka politik
baru karena perubahan sikap politik yang sebelumnya adalah konfrontatif
terhadap segala kebijakan politik pemerintahan AMP menyebabkan tidak terjadinya
koalisi FRETILIN – CNRT ketika konferensi nasional CNRT setelah pemilu tahun
lalu, mayoritas dari peserta konferensi Nasional memilih berkoalisi dengan
Partai Demokrat - PD dan FRENTE MUDANCA – FM untuk membentuk koalisi Pemerintah
ke 5.
Namun
disisi lain, perubahan sikap itu membuka prespektif politik baru, yang juga
akan berdampak pada kepemimpinan generasi muda yang saat ini memimpin beberapa
kementerian dan Sekretaris Negara terutama kementerian yang dapat memproduksi
dan memberikan benefit kepada rakyat, seperti kementerian Pertanian dan
Perikianan dan Sekretaris Negara Peskas e Floresta, kementerian Komersi Industria koperasi dan Ambiental, kementerian
Parawisata/Turismo, Sekretaris Negara Koperasi dan Industria, Sekretaris Negara
Urusan Lingkungan, semua kementerian tersebut dipimpin oleh mayoritas generasi
muda dari Partai Demokrat (PD) dan FRENTE MUDANCA.
Ada
pun segi positif dari perubahan sikap kepemimpinan Partai Oposisi tersebut
sebagai berakhirnya kepemimpinan generasi tua, seperti dikatakan oleh DR. Marie
Alktiri dari pernyataan Sekretaris Jenderal Partai FRETILIN “sekarang
adalah saatnya untuk berkerjasama guna
memberikan sumbangan pikiran bagi pembangunan ekonomi Bangsa yang sangat
tergantung dan menentang inflasi ekonomi sangat tinggi”. Selain itu DR.
Marie Alktiri juga mengatakan saatnya bagi kami harus bersatu untuk
mensukseskan pembangun ekonomi bangsa ini.
Untuk
memperkuat pernyataan politik dalam intervensi politik pada hari pertama
pembahasan anggaran belanja Negara
dimana pemimpin partai oposisi tersebut mengatakan “ selama saya Marie Alktiri masih hidup tidak akan ada seorang pun yang
akan menjatuhkan XANANA, dan selama XANANA masih hidup tidak aka nada seorang
pun yang akan menjatuhkan Marie Alktiri.”
Yang
menjadi pertanyaan bagi kita. Apakah perubahan sikap politik FRETILIN yang
dikenal Konfrontatif itu untuk perubahan dalam struktur anggaran belanja Negara
atau perubahan sikap politik itu untuk perombakan dalam komposisi struktur
pemerintahan?
Yang
jelas tidak akan ada orang yang berani menjatuhkan XANANA dan begitu juga tidak
akan ada pendukung atau massa Militan
FRETILIN yang akan menjatuhkan MARIE ALKTIRI. Yang ada hanyalah “Konsensus
politik” antara Oposisi FRETILIN dengan pemerintah yang diketuai oleh Presiden
Partai CNRT. Sepertinya dihadapan mereka
kedua pemimpin tersebut tidak akan ada yang dapat menghalangi keinginan mereka
jika suatu saat mereka menginginkan perombakan dan pembentukan pemerintah ke
VI. Dalam dunia politik tidak ada yang
“impossible”.
Oleh
karena itu, faktor yang sangat menentukan untuk tidak terjadinya perombakan
dalam struktur pemerintahan yang
mengarah pada pembentukan pemerintah ke
VI adalah sukses atau tidaknya setiap individu
yang diberi kesempatan untuk menjabat atau memimpin setiap kementerian dan
sekretaris Negara. Dengan situasi demikian perubahan itu akan selalu datang,
tidak seorang pun yang dapat menghalanginya, karena perubahan itu adalah
sesuatu yang permanen.
Apapun
Konsensus politik yang kita capai pasti ada tujuan akhirnya. Hal itu dapat dilihat dari tahapan demi
tahapan yang dicapai oleh partai oposisi. Tahap pertama mengajukan proposal
pembahasan anggaran belanja Negara memenangkan keinginan untuk KONSENSUS
POLITIK antara oposisi dengan Blok pemerintahan kolisi , tahap kedua; Memimpin
Komisi Sementara pembahasan Anggaran Belanja Negara. Untuk mencapai tahapan
terakhir kekuasaan tergantung pada
implementasi pengunaan anggaran belanja oleh para menteri dan sekretaris Negara
dalam Blok Permerintahan koalisi. Seperti
kata seorang filsuf bernama Hannah Arendt ;
“………kekuasaan sesungguhnya milik tak
seorangpun, ia terjadi di antara manusia-manusia, bila mereka bertindak bersama
dan bekerjasama, dan ia raib, begitu manusia-manusia ini bubar atau ketika
masa-masa mereka berakhir.”
Tahun
ini, 2013 – 2014 merupakan tahun yang sangat menentukan bagi generasi muda yang
saat ini berada di kursi jabatan dalam pemerintahan koalisi untuk berani mengambil
keputusan politik sesuai dengan
program pembangunan yang telah ditetapkan di dalam PEDN. Momentum
yang tepat, jika berhasil mengimplementasikan program pembangunan, pengunaan
anggaran belanja Negara dengan baik, dan
rakyat betul-betul mendapatkan benefit dari
pengunaan anggaran belanja Negara 2013 – 2014 maka keberhasilan itu akan menjadi jamin bagi kepercayaan dari
rakyat dimasa yang akan datang.