Total Pageviews

Translate

Friday, December 28, 2012

Sosialisme adalah alternatif bagi kapitalisme

By
AQUITA TAMA LAKA
Ketika kita memasuki setengah abad ke-21, populasi dunia dan populasi Negara kita telah mencapai kehidupan dengan kurang dari US 0,50 sampai $ 2 per hari. Perusahaan multinasional yang mengback-up perusahan local mendikte kebijakan pemerintah dan mendominasi pasar lokal. Serta perdebatan tentang salario minimum juga mendapat intervensi dari perusahan-perusahan local yang bekerjasama dengan perusahan asing ikut menentukan kebijakan pemerintah kita. Hal itu terjadi karena lemahnya Undang-Undang Perburuhan dan undang-undang investasi kita sejak masa UNTAET dan setelah Restorasi kemerdekaan 2002, mungkin, karena minimumnya lapangan kerja. Banyak orang hidup dibawah kemiskinan tidak memiliki pekerjaan. Oleh karena itu mahasiswa dan kaum muda seperti hidup dalam persimpangan tidak tahu masadepan mereka dimasa-masa yang akan datang.
Sepuluh tahun telah dilewati. Kemerdekaan yang diperjuangkan selama 24 tahun seperti nya tidak dirasakan oleh rakyat banyak secara ekonomis, Undang-Undang Baru yang ada atau yang dikopi dari Portugal dan Mozambique lebih menguntungkan kelompok atau keluarga tertentu, yang pada jaman kolonial Portuguese dan jaman okupasi Militer Indonesia memiliki relasi kuat, dengan menguasai tanah dan perkerbunan masih tetap menjadi tuan tanah, rakyat miskin dan pemuda di pedesaan membanjiri Ibu kota Timor-Leste - Kota Dili untuk mencari pekerjaan. Hingga saat ini kita tidak menemukan suatu system politik, system produksi yang tepat bagi penyelesaian persoalan-persoalan yang dihadapi oleh rakyat. Kalau kita amati secara baik-baik kebijakan politik pemerintahan pertama dan pemerintahan AMP lebih menguntung kelompok tertentu dan mengarah pada terciptanya kondisi pra-kapitalis.
Hal tersebut terjadi disebabkan keputusan pemerintahan pertama Pemerintahan FRETILIN, yang dipimpin oleh Marie Alktiri menetap kebijakan politik ekonomi Timor-Leste adalah system “Pasar Bebas” tampa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap kehidupan rakyat dimasa-masa mendatang, ketika Timor-Leste memasuki indutrialisasi, kekayaan minyak didaerah selatan “Beasu dan Suai” dengan modernisasi pertanian/agroindustria, karena ketidaksiapan kita, para kaum kapitalis atau para investor bermodal akan menguasai seluruh investasi. Kebijakan tersebut menghantarkan kita memasuki keadaan seperti sekarang orang-orang yang bermain dibelakang semua orang-orang kuat di Negara kita dari jajaran militer sampai para elit politik.
Namun dalam tulisan ini penulis mencoba mengunakan pemikiran Karl Marx untuk menganalisa situasi global yang terjadi diseluruh Negara yang makmur dan Negara-negara berkembang serta kondisi-kondisi pembangunan bangsa yang saat ini yang sedang kita hadapi.
Mengapa harus mengunakan “teori Marxisme” untuk menganalisa situasi social-politik dan ekonomi dihadapi oleh Negara kita? Di masa sekarang Marxisme adalah teori yang penting sekali artinya: kurang lebih sepertiga dari dunia kita sekarang merupakan masyarakat yang berdasarkan ideologi marxisme… selain dari itu sebagian besar dari gerakan-gerakan kaum buruh di Eropa dan Asia berupa partai-partai politik dan serikat sekerja yang berpegang pada ajaran-ajaran marxisme.
System politik Negara kita berada dalam kondisi pra-kapitalisme. Seperti telah dikatakan diatas “akibat dari kebijakan politik pemerintahan Marie Alktiri menetapkan Negara kita memasuki system pasar bebas”. Apa yang dirasakan oleh rakyat kecil sekarang adalah inflasi ekonomi yang tidak dapat dikontrol oleh pemerintah, disatu sisi pemerintahan sekarang ingin mengontrol harga produk local, disisi lain pemerintahan AMP tidak dapat mengorntrol harga barang-barang import. Kondisi demikian akan terus berlanjut jika tidak terjadi suatu perubahan yang signifikan dalam system politik dalam pemerintahan kita maka dampak dari Kebijakan Politik Pemerintahan Pertama membawa Timor-Leste masuk dalam “Ekonomi Pasar Besar” akan menghantarkan rakyat Maubere menuju ke kemiskinan dan teralienasi dari negerinya sendiri karena para kaum kapitalis yang datang dengan modal yang besar menguasai seluruh bisnis di Timor-Leste.
Sejarah pergerakan kita dan sejarah pendirian Negara kita berawal dari pemikiran kiri anti-kolonialisme dan anti-imperalisme seperti yang tertera dalam text proklamsi kemerdekaan 28 November 1975. Sekarang saatnya bagi kita generasi muda terutama para kawan-kawan yang berlatarbelakang “Ekonomi Industri" untuk berpikir dari harus berani mengkritisi segala kebijakan ekonomi Negara kita. Apakah kita harus memulai sesuatu atau kita harus diam dan membiarkan negeri ini jatuh pada tangan-tangan orang-orang bermodal asing/para kapitalis atau membiarkan masadepan rakyat kita berada dibawah garis kemiskinan!!!
Mengapa harus takut? 10 tahun telah berlalu, sejak kemerdekaan Negara kita direstorasi kembali pada 20 Mei 2002. Dunia sekarang adalah anti kapitalisme, apa yang terjadi pada tahun 1999, mass media di seluruh dunia ramai-ramai membicarakan fenomena baru: gerakan "anti-kapitalisme" internasional. Istilah ini muncul untuk pertama kalinya di Inggris di bulan Juni, saat lembaga-lembaga finansial di London kena aksi unjuk rasa. Kemudian aksi besar-besaran melawan pertemuan WTO di Seattle di bulan November juga dicap "anti-kapitalis".
Arti kata "anti-kapitalisme" bukan sama dengan sosialis, tetapi fenomena ini memang hebat. Sepuluh tahun setelah kaum penguasa kapitalis berjaya saat rezim-rezim Eropa Timur ambruk, sebuah peristiwa yang didengungkan sebagai kemenangan mutlak pasar bebas, mass media borjuis harus mengakui bahwa semakin banyak manusia menolak sistem mereka. Suasana anti-kapitalis menjadi cukup jelas dalam demonstrasi yang terjadi secara berturut-turut di Washington, Melbourne, Praha, Millau dan Nice, tetapi termanifestasi dalam bentuk lain pula: misalnya ketika sejuta warga Perancis mencoblos calon-calon Trotskys dalam pemilihan untuk parlemen Eropa. Di Eropa Timur, hasil jajak-jajak pendapat membuktikan bahwa kata "kapitalisme" memiliki asosisasi negatif bagi mayoritas rakyat. Di Amerika Latin telah terjadi serangkaian pemberontakan melawan agenda neoliberal. Demonstrasi-demonstrasi hanya merupakan puncak dari gunung es ketidakpuasan massa rakyat tertindas di seluruh dunia.
Dari semua gerakan anti-kapitalisme yang terjadi di seluruh Dunia itu merupakan suatu fase kehidupan sejarah dunia yang harus dilalui oleh masyarakat akibat dari system ekonomi kapitalis. Kebijakan Politik Pemerintahan Marie Alktiri membawah Timor-Leste masuk dalam “Ekonomi Pasar Bebas” yang menyebabkan pertentangan-pertentangan yang terjadi selama ini baik ditingkat masyarakat kelas yang paling kecil sampai ditingkat Elite Politik terutama para generasi tua. Dan pertentangan itu terjadi juga disertai dengan ketidakjujuran masing-masing dari mereka generasi tua terhadap sejarah kita sendiri. Oleh karena itu Karl Marx mengatakan; teori Marxisme adalah satu-satunya teori yang competent buat memecahkan soal-soal sejarah, soal-soal politik, soal-soal kemasyarakatan.
Rencana ekonomi
KARL MARX mengusulkan alternatif dari ekonomi terencana. Industri utama dan jasa keuangan akan milik publik dan dikontrol oleh struktur demokrasi mewakili para pekerja di industri tersebut, masyarakat lokal dan regional dan pemerintah terpilih. Marx mengatakan bahwa kepemilikan publik hanya bisa memfasilitasi kontrol demokratis terhadap produksi karena perusahaan yang beroperasi dalam pasar kapitalis dibatasi oleh hukum sistem itu. Paling mendasar ini berarti bahwa untuk menarik investasi (modal) perusahaan harus memaksimalkan keuntungan. Jika investor percaya bahwa mereka dapat membuat hasil yang lebih baik di tempat lain mereka akan menahan dana dan perusahaan berjalan atau akan diambil alih. Marx juga mengamati bahwa sebagai perusahaan tumbuh kuat mereka mampu untuk memotong biaya mereka dengan memproduksi pada skala yang lebih besar dan menggunakan pendapatan mereka untuk berinvestasi dalam teknologi baru. Hal ini memberikan perusahaan terbesar keunggulan kompetitif dan memungkinkan mereka untuk menjadi produsen monopoli. Setelah didorong pesaing mereka keluar dari bisnis raksasa ini dapat memperbaiki harga dan upah untuk seluruh industri. Marx percaya bahwa berat atau mengatur industri ini pada akhirnya akan gagal. Perusahaan swasta akan menggunakan sumber daya mereka untuk mencari celah hukum dalam rezim pajak dan peraturan. Dalam hal ini terbukti terlalu sulit investor akan menarik diri dari industri dan mencari tempat lain. Ini adalah proses yang kemudian dikenal sebagai 'pelarian modal.
Setelah investor melihat suatu industri atau bahkan seluruh perekonomian suatu negara tidak menguntungkan mereka menarik dana mereka menyebabkan jatuhnya mata uang lokal dan resesi yang melumpuhkan. Ini telah menjadi pengalaman negara-negara kurang berkembang banyak dalam beberapa tahun terakhir yang telah diberitahu oleh IMF untuk memotong pajak dan pelayanan publik privatisasi dalam rangka untuk menarik penanaman modal. Faktanya adalah bahwa dalam ekonomi pasar segelintir hiper-kaya orang selalu akan memutuskan apa yang diproduksi, di mana dan dalam jumlah berapa, terlepas dari kebutuhan yang lebih besar dari masyarakat. Ide Marx untuk ekonomi, terencana sosialis adalah jawaban untuk masalah ini. Jika industri besar dan bank-bank milik publik maka kita dapat, sebagai masyarakat, secara demokratis merencanakan bagaimana menggunakan sumber daya kita.
Untuk menempatkan ini menjadi semacam perspektif pertimbangkan ini. Sekitar 150 perusahaan mengendalikan sekitar 75% dari semua kegiatan komersial di Inggris.Perusahaan-perusahaan ini dikendalikan oleh dewan mungkin selusin atau dua lusin direksi. Sejumlah orang membuat keputusan yang menentukan upah kita akan dibayar, harga kita akan diisi dan apakah kita memiliki pekerjaan atau tidak. Kepemilikan publik dan perencanaan demokratis akan memungkinkan semua orang untuk memiliki beberapa masukan ke dalam keputusan ini. Daripada mempertimbangkan margin keuntungan dan pangsa pasar, sistem perencanaan demokratis akan mempertimbangkan bagaimana menggunakan sumber daya yang paling efisien untuk memenuhi keinginan masyarakat dan kebutuhan.
Memaksimalkan produksi bukan profit
Teori EKONOMI KAPITALIS didasarkan pada model dari sebuah 'pasar sempurna'. Ini pasar yang sempurna memungkinkan setiap orang untuk menghasilkan apa-apa, itu memungkinkan setiap orang untuk membeli dari produsen apapun dan setiap orang memiliki pasokan yang identik pengetahuan. Perusahaan memaksimalkan keuntungan mereka dengan memproduksi dan menjual sebanyak mungkin. Model ini meskipun adalah dongeng. Kembali di bumi produksi yang paling dilakukan oleh perusahaan monopoli atau oligopoli (oligopoli yang mana beberapa perusahaan besar berbagi keluar pasar monopoli). Untuk memaksimalkan keuntungan mereka produsen monopoli sering membatasi produksi dalam rangka mendorong harga ke atas.
Hal ini dapat dimungkinkan karena hanya begitu banyak orang mampu membeli komoditas dengan harga berapa pun. Dalam rangka meningkatkan penjualan perusahaan cenderung harus biaya kurang. Jika pemotongan harga yang dibutuhkan melampaui penjualan tambahan maka profitabilitas akan jatuh meskipun perusahaan adalah membuat dan menjual lebih. Jika ini adalah apa yang perusahaan mengharapkan akan menunda investasi baru di pabrik teknologi dan mesin - dan pekerja. Perencanaan juga akan menghilangkan sejumlah besar limbah dalam bentuk produksi berguna. Lebih dari setengah harga yang dibayarkan untuk barang-barang bermerek banyak (pakaian, perlengkapan mandi dll) dapat pergi untuk membayar anggaran iklan produk. Barang ritel juga bisa ridiculously mahal. Pakaian ini biasanya ditandai oleh beberapa ratus persen dari biaya manufaktur. Dan memiliki dibayar produk meningkat harga dibuat berantakan setelah kehidupan artifisial pendek sehingga kita harus membeli penggantinya.
Suatu ekonomi terencana tidak akan membiarkan perusahaan individual untuk membatasi produksi atau membangun usang dengan produk dengan cara monopoli lakukan sekarang. Informasi faktual tentang produk dapat diberikan tetapi sumber daya terbuang pada iklan merek berbasis, mencoba untuk menjual sebuah aspirasi atau gambar, dapat digunakan lebih produktif. Dengan memanfaatkan kapasitas cadangan dan meningkatkan investasi dalam pertumbuhan produksi baru ekonomi rakyat akan melambung sebagai akibat dari perencanaan.